Thursday 27 December 2012


Teknik Gerakan Kaki Dalam Senam Aerobik
Dalam senam aerobik, terdapat 3 macam teknik benturan gerakan kaki. Tingkat benturan adalah tingkat sentuhan salah satu kaki terhadap lantai. Berikut di bawah ini akan diuraikan ketiga macam benturan kaki tersebut, yaitu :
1. Gerakan Kaki Senam Aerobik Low Impact (Benturan Ringan)
Pada gerakan senam aerobik low impact maka salah satu kaki selalu berada dan menapak di lantai setiap waktu.Berikut ini adalah gerakan kaki senam aerobik lowimpact :
1.    Single step (langkah Tunggal)
Langkahkan kaki kanan ke arah kanan lanjutkan dengan membawa kaki kiri ke arah kaki kanan dan menutup langkah (Hitungan 1)
1.    Double step (langkah ganda)
Langkahkan kaki kanan ke arah kanan, lanjutkan dengan membawa kaki kiri ke arah kaki kanan dan menutup langkah (hitungan 1). Lakukan hitungan 1 sekali lagi / ke arah kanan (hitungan 2)
1.    V step (langkah segitiga)
Langkahkan kaki kanan ke arah diagonal kanan depan (1), Langkahkan kaki kiri ke arah diagonal kiri depan (2), Bawa kembali kaki kanan ke posisi awal (3) dan bawa kaki kiri kembali ke posisi awal (4)
1.    Berjalan
Melangkah maju dan mundur
1.    Sentuh langkah
2.    Mambo
3.    Grapevine (langkah ganda)
Hampir sama dengan double step, hanya dalam penggunaan langkah kaki kiri tidak menutup langkah ke kaki kanan (pada hitungan 1) melainkan bawa kaki kiri di sisi belakang kaki kanan.
1.    Cha-cha-cha
2.    Mengangkat lutut
Salah satu kaki menapak di lantai, kaki lainnya di gunakan untuk mengangkat lutut.

2. Gerakan Kaki Senam Aerobik Moderate Impact
Pada gerakan senam aerobik moderate impact maka tumit kaki mengangkat tapi jari kaki tetap berada di lantai.Berikut ini adalah gerakan kaki senam aerobik moderate impact :
1.    Kaki menekan ke atas
Mulai dengan jari kaki berada di tempat, kemudian berdiri menopang pada ujung jari kaki. Kemudian tekuk lutut sedikit sambil merendahkan tumit kembali ke lantai.
1.    Melompat
Menggelindingkan telapak kaki dengan gerakan ibu jari – pusat – tumit, dan begitu sebaliknya.
1.    Twist
Mulai dengan jari kaki berada di tempat, kemudian angkat tumit menopang pada ujung jari, dan gerakkan pinggul ke arah samping kiri – kanan dan sebaliknya.

3. Gerakan Kaki Senam Aerobik High Impact (Benturan Tinggi)
Pada gerakan senam aerobik high impact maka gerakan kedua kaki mengarah pada gerakan – gerakan meninggalkan lantai / ada saat di udara.Berikut ini adalah gerakan kaki senam aerobik high impact :
a). Lompat
Lompat ke arah vertikal dengan membuka kedua kaki keluar menjauhi tubuh ke arah samping kiri dan kanan.
b). Mengangkat lutut
Angkat kaki kanan dengan mengangkat lutut kanan ke arah depan. Angkat kaki kiri sedikit menjauhi lantai (hitungan 1). Bergantian dilanjutkan kaki kiri dan sebaliknya (hitungan 2).
c). Loncat
Kedua kaki meloncat meninggalkan dan menyentuh lantai secara bersamaan
1.    Lompat Sergap
Ini adalah variasi high impact dari langkah sentuh. Lakukan dengan langkahkan kaki kanan ke depan ( hitungan 1) dan lompat. Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan (hitungan 2).

1.    Power Moves
Gerakan ini merupakan gerakan yang dianjurkan bagi peserta lanjutan. Lakukan dengan mengangkat seluruh tubuh dari lantai setinggi mungkin ke arah vertikal.
1.    Split
Lompat dan mendarat dengan posisi salah satu kaki berada di depan dan belakang.
1.    Twist
Sebuah gerakan yang mirip dengan gerakan twist pada gerakan moderate impact. Hanya saja kaki di angkat dari lantai secara bersamaan ke arah vertikal.

Wednesday 26 December 2012


LAPORAN
LATIHAN KONDISI FISIK



disusun oleh  :
BAYU DWI YANUAR SAPUTRA
K5611021

PROGRAM STUDI PENKEPOR
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012



A.     RUNNING
1.     Lari 45 menit
2.     Lari 2000 meter
3.     Sprint 40 meter
4.     Lari akselerasi 60 meter

1. Lari 45 menit
Lari selama 45 menit (jogging) mengelilingi stadion Manahan, di lakukan bersama-sama bertujuan untuk daya tahan. Sebelumnya di lakukan pengecekan denyut nadi masing-masing kemudian baris dan mulai lari dengan bersama-sama.
Laporan:
·        Denyut nadi istirahat = 15 x 6 = 90 denyut/menit
·        DN maks = 220 – usia = 220 – 20 = 200
·        Training zone :
o   70% = 70/100 x 200 = 140
o   75% = 75/100 x 200 = 150
o   80% = 80/100 x 200 = 160
o   85% = 85/100 x 200 = 170
o   90% = 90/100 x 200 = 180
·        Jarak yang ditempuh = 7 x 700 m = 4900 m
·        DN latihan = 27 x 6 = 162 denyut/menit
·        Jadi, saya melakukan latihan dengan intensitas 80% - 85%.

2. Lari 2000 m
Lari ini di lakukan dengan intensitas yang lumayan tinggi,sebelum melakukan lari dilakukan pengecekan denyut nadi setiap peserta, bertujuan untuk mengetahui intensitas latihan. Lari ini di lakukan di stadion Manahan dengan mengelilingi stadion sebanyak 3 putaran.



Laporan :
·        DN istirahat = 15 x 6 = 90 denyut/menit
·        DN latihan = 29 x 6 = 174 denyut/menit
·        Training zone:
o   70% = 70/100 x 200 = 140
o   75% = 75/100 x 200 = 150
o   80% = 80/100 x 200 = 160
o   85% = 85/100 x 200 = 170
o   90% = 90/100 x 200 = 180
o   95% = 95/100 x 200 = 190
·        Waktu tempuh = 12 menit = 720 detik
·        V = s/t = 2000/720 = 2,78 m/s
·        V 85% = 85/100 x 2,78 = 2,37 m/s
·        V 90% = 90/100 x 2,78 = 2,50 m/s
·        V 85% - 90% = 2,37 -2,50 m/s
·        Waktu istiahat = 1:10 = 10 x10 = 100 menit = 1 jam 40 menit

3. Sprint 40 meter
            Lari ini  di lakukan 2 set tiap set terdiri dari 10 repetisi, jadi setiap peserta melakukan 20x sprint dengan jarak 40 meter. Kegiatan ini di lakukan di area parkir Manahan, cara pelaksanaan yaitu dengan memberi tanda (coon) di setiap jarak.
Laporan:
·        DN istirahat = 15 x 6 = 90 denyut/menit
·        Training zone:
o   70% = 70/100 x 200 = 140
o   75% = 75/100 x 200 = 150
o   80% = 80/100 x 200 = 160
o   85% = 85/100 x 200 = 170
o   90% = 90/100 x 200 = 180
·        Waktu tempuh = 6 dtk


·        Set 1
o   DN latihan = 24 x 6 = 144
·        Set 2
o   DN latihan = 27 x 6 = 162
·        Intensitas latihan yang saya lakukan  = 70 % - 85%
·        Waktu istiahat = 1:10 = 6 x 10 = 60 dtk tiap repitisi
·        Waktu latihan = waktu istirahat
·        (6x10) + (60x10) = 60 + 600 = 660 dtk = 11 menit.

4. Akselerasi jarak 60 meter
            Lari ini hampir sama dengan lari 40 meter tetapi jarak dan proses pelaksanaannya berbeda.  
Di lakukan 3set per set 10 repetisi, jangan lupa hitung denyut nadi, dan jika sudah selesai segera  lakukan lakukan pendinginan.
Laporan:
·        DN istirahat = 15 x 6 = 90 denyut/menit
·        Intensitas:
o   0 – 20 m = jogging
o   20 – 40 m = 50 %
o   40 – 60 m  = 100 %
·        DN latihan =
o   Set 1 = 25 x 6 = 150 denyut/menit
o   Set 2= 27 x 6 = 162 denyut/menit
o   Set 3 = 30 x 6 = 180 denyut/menit

B. SIRCUIT TRAINING
Ø STEP TEST
Ø SIT UP
Ø PUSH UP
Ø CHEST RISING
Ø KANGORO JAMP
Ø TO TOUCHING
Ø BERDIRI UJUNG KAKI
Ø SQUATRUSTH
Ø SKIPPING



            Kegiatan tersebut di lakukan dengan bersamaan atau sekaligus tanpa istirahat,untuk yang pertama yaitu mencari BEBAN MAXIMAL dengan cara melakukan setiap gerakan dengan waktu 30 detik setiap gerakan.apa bila suadah mendapatkan beban max. kemudian di bagi 2,apa bila ada yang ganjil maka di bikin genap.Kemudian setelah itu lakukan semua kegiatan tersebut dengan urut,sebelum melakukan jangan lupa hitung denyut nadi dan harus menyiapkan stopwatch untuk mengetahui waktu.kemudian lakukan dengan cepat,setelah melakukan semua waktu di setop.kemudian hitung denyut nadi latian,setelah itu istirahat 1menit,lalu lakukan lagi sebanyak 3x jangan lupa lakukan pendinginan setelah  melakukan.sebisa mungkin lakukan berpasangan supaya ada yang membantu menghitung dan memegangi saat set up dan chest rising.
Laporan:
No.
Jenis latihan
Beban maksimal
DN awal
Intensitas
Set
Rep
Durasi
DN latihan
REC.
1
STEP TEST
12
80
50%
1
6
02:28:85
152
2 mnt
2
SIT UP
16


2
8
02:20:58
164
2 mnt
3
PUSH UP
20


3
10
02:18:51
169
2 mnt
4
CHEST RISING
24
76
50%
1
12
02:15:56
148
2 mnt
5
KANGORO JUMP
22


2
11
02:13:86
158
2 mnt
6
TO TOUHING
16


3
8
02:10:25
164
2 mnt
7
BERDIRI UJUNG KAKI
16



8


2 mnt
8
SQUATRUSTH
12



6


2 mnt
9
SKIPPING
50



25


2 mnt

















C. Pliometrik
Macam-macam  gerakan dalam pleyometrik:
·        Pogo :melompat tinggi,hingga kedua kaki lurus,dengan bantuan ayunan ke dua lengan,saat kembali di lantai posisi kedua kaki di tekuk.

·        Squat jump :melompat tinggi,ke dua kaki masih di tekuk di angkat hingga mendekati dada,saat kembali di lantai posisi ke dua kaki di tekuk telapak kaki menapak penuh.

·        Prancing :gerakan seperti loncat kijang,saat pergantian tumpuan kaki antara kaki kanan dan kiri kedua telapak kaki harus di tapakkan pada lantai secara penuh.

·        Galloping :kaki kanan di depan kaki kiri lurus di belakang,kaki kanan sedikit di tekuk kemudian tolakkan kaki kanan jauh ke depan dan paha kaki kanan diangkat tinggi setinggi pinggul.

·        Fast skiping :gerakan seperti lompat kijang,pada saat mendarat kedua telapak kaki menapak secara penuh.







Building exercises
·        Box jump :awalan kedua kaki di tekuk jarak dari box 1 langkah,loncat kedepan hingga mendarat di atas box,saat mendarat ke dua kaki menapak secara penuh di asta box.


·        Hop progression:siapkan 5 gawang / kardus jarak antar kerdus 1 langkah.loncat di antara sela-sela kardus,loncatan di lakukan tanpa berhenti.


Untuk memperkuat otot perut.
Medicine ball:
·        Twist :awlan berdiri membelakangi teman dengan memegang bola seberat 3 kg,berikan bola kepada teman dengan cara memutar pinggang dan kedua lengan kea rah samping kanan dan kiri.
·        Over and under :awalan berdiri membelakangi teman,berikan bola kepada teman melewati atas kepala dan melewati sela dari keduA kaki yang di buka  selebar bahu.


Untuk memperkuat otot lengan
Medicine ball:
·        Cest past :kedua kaki ditekuk dan kedua lutut di buka dan di tempelkan pada lantai,kedua lengan dibuka membawa bola setinggi dada,lemparkan bola keteman setinggi dada,posisi lengan setelah melempar lurus di depan dada.


·        Over hed trow :posisi awal seperti melakukan gerakan sit up kedua kaki di lutut ditekuk,badan di jatuhkan ke belakang posisi kedua lengan lurus kebelakang,salah satu lengan membawa bola lemparkan kedepan di ikuti dengan mengangkat badan mendekati lutut.